Rabu, 28 November 2012

PANDANGAN ISLAM TENTANG MANUSIA PURBA

Senin, 26 November 2012

Menjernihkan Potret Buram Pendidikan Indonesia

Menjernihkan Potret Buram Pendidikan Indonesia

 

SEMINGGU ini kita semua dikagetkan dengan serangkaian kejadian yang menyangkut sepak terjang remaja kita. Belum lama ini, pihak kepolisian Garut, Jawa barat mencokok dua anggota geng motor Brigez yang menjadi tersangka pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia 17 tahun. 

Di Jakatar, hari Kamis (26/04/2012), usai menjalani ujian nasional (UN), sejumlah pelajar terlibat tawuran massal. Mereka saling serang dengan menggunakan bambu, ikat pinggang berkepala besi, dan senjata tajam lainnya. Tawuran juga terjadi di Cipinang Muara, Duren Sawit. Warga mengejar para pelajar yang hendak tawuran hingga ke arah pemukiman.

Sementara di Jatinegara, warga berhasil membubarkan tawuran yang hampir terjadi. Seorang siswa berhasil diamankan oleh polisi akibat membawa senjata tajam jenis golok di dalam tas.

Miris, sedih, pilu, menghiasi perasaan kita saat menyaksikan berbagai fenomena yang menimpa dunia pendidikan saat ini. Lihat saja fakta kecurangan UN kemarin, Kemendikbud menrima 585 pengaduan kecurangan UN SMA, SMK (mediaindonesia.com,23/4).

Murid-murid semakin “lihai” untuk melakukan kecurangan, sisi lain pengawas tidak terlalu peduli bahkan ditemukan ada yang tidur saat mengawas. Penentuan batas nilai kelulusan menjadikan pihak yang terkait melakukan kecurangan, menghalalkan segala cara demi kelulusan. Fenomena ini selalu kita dengar setiap tahun, seolah menjadi suguhan rutin saat UN. Hal lain yang menyesakkan bagi kita adalah ditemukannya LKS yang berisi cerita vulgar dan tidak layak dikonsumsi oleh pelajar sekolah. Masya Allah.

Generasi narkoba, freesex, aborsi, geng motor, tawuran, masih mewarnai dunia pendidikan kita. Belum lagi siswa sekolah yang bergaya hidup mewah, hura-hura, cinta mode, konsumeristik dan individualistik. Rela mengeluarkan uang berjuta-juta demi menonton boyband favoritnya baik lokal ataupun impor. Menangis dan histeris bahkan sampai pingsan saat kehabisan tiket atau tidak bisa bertemu idolanya. Pun konser-konser musik lokal seolah wajib untuk didatangi langsung. Menjadi ritual yang biasa bagi remaja Indonesia. Parahnya orangtua mereka pun mendukung dan merasa bangga saat anaknya muncul di televisi dengan berjingkrak-jingkrak. Inilah sekilas potret buram pendidikan Indonesia yang tidak lain merupakan buah dari penerapan sistem pendidikan saat ini. Sebetulnya ini seperti fenomena gunung es, yang tidak terlihat jauh lebih banyak.

Mengurai Masalah

Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah. Sehingga penting bagi kita untuk mengurai benang kusut tadi sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi negeri ini. Kualitas pendidikan sangat terkait dengan sistem pendidikan yang diterapkan. Diakui atau tidak, saat ini Indonesia tengah menerapkan sistem Kapitalisme.
Walhasil sistem ekonomi, politik, sosial, termasuk pendidikan semua bercorak kapitalistik. Penerapan sistem pendidikan kapitalisme pastinya akan menghasilkan generasi yang materialistik, individualistik dan konsumeristik. Kapitalisme selalu mengukur segala sesuatu dengan materi, tidak peduli apakah itu dunia pendidikan atau bukan. Menjadikan kesenjangan kaya dan miskin semakin melebar. Sehingga muncul istilah “orang miskin dilarang sekolah!”
Hal ini karena biaya pendidikan yang melangit dan susah dijangkau oleh si miskin. Selain itu, karena dorongan materi (uang) para penulis buku pun tidak lagi memikirkan apakah bahan ajar yang ditulisnya bisa merusak pola pikir siswa atau tidak. Selagi masih bisa menghasilkan uang maka sekalipun itu merusak pola pikir siswa, tapi tetap dilakukan.
Gaya hidup serba bebas yang bersumber dari sistem kapitalisme pun mendorong siswa untuk bergaya hidup mewah. Belum lagi para guru yang mengajar untuk mengejar jumlah jam demi mendapatkan sertifikasi karena gaji yang tidak mumpuni terutama guru honorer. Sehingga orientasi guru tidak lagi mendidik dan mewujudkan generasi cemerlang, akan tetapi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Inilah sistem pendidikan Kapitalisme, dunia pendidikan kita dikomersilkan dan menjadi ajang bisnis yang subur. Sungguh kompleks dampak penerapan sistem Kapitalisme ini. Kepribadian siswa dilaburkan hanya demi meraup keuntungan.

Menjernihkan yang Buram

Berbicara tentang menjernihkan potret buram, pastilah berbicara tentang solusi. Tentunya siapapun tidak menginginkan fenomena ini terus terjadi. Perlu ada solusi real untuk mengubah kondisi ini karena bagaimanapun pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Kejayaan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi yang membangunnya. Kualitas generasi berkorelasi pada mutu pendidikannya.
Jika pendidikan yang diterapkan berkualitas, maka akan mewujudkan generasi yang berkualitas juga, pun sebaliknya.

Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Kesempurnaan Islam ini terbukti mampu mengubah generasi yang ummi (buta huruf) dan jahiliyah (bodoh/rusak) menjadi generasi utama dan pelopor kemajuan kehidupan. Bahkan mampu membangun generasi yang khas yang menyinari hampir seluruh bangsa di dunia dan kejayaannya bertahan lebih dari sepuluh abad. Peradaban Islam yang mulia dengan sistem pendidikannya, mampu melahirkan ilmuwan-ilmuwan handal dan cerdas seperti Ali bin Abi Thalib, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Sina, Al Khawarizmi, Imam Syafi’i dan Muhammad Al Fatih. Inilah sistem pendidikan Islam yang terjamin kualitas dan sudah terbukti keberhasilannya. Kualitas pendidikan yang bagus mewujudkan generasi-generasi seperti itu.

Sistem pendidikan Islam menjadikan akidah Islamiyah sebagai dasarnya. Karena itu keimanan dan ketakwaan juga akhlak mulia akan menjadi fokus yang ditanamkan pada anak didik. Halal haram akan ditanamkan menjadi standar. Dengan begitu anak didik dan masyarakat nantinya akan selalu mengaitkan peristiwa dalam kehidupan mereka dengan keimanan dan ketakwaannya.
Jika pendidikan berlandaskan kepada aqidah Islam, maka setiap anak didik akan selalu merasa diawasi oleh Allah setiap saat sehingga tidak akan terjadi kecurangan, karena dirinya takut dengan sanksi dari Allah Subhanahu Wata’ala kelak.

Saat tujuan hidup sudah terhujam kuat pada setiap individu maka setiap generasi akan melakukan aktifitas yang sesuai dengan Syariat Islam dan melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat dan bisa mendatangkan pahala.
Mereka akan berfikir ulang jika melakukan freesex, mengkonsumsi narkoba, tawuran ataupun geng motor. Dengan sistem pendidikan Islam, maka akan mengantarkan generasi kita kepada derajat ketakwaan yang lebih tinggi dan menebar kemashlahatan bagi manusia. Adapun tujuan dari pendidikan Islam yang pertama yaitu mewujudkan generasi berkepribadian Islam. Artinya pola pikir dan pola sikap setiap anak didik dan gurunya senantiasa distandarkan pada Islam. Semua problem kehidupan berupaya diselesaikan dengan Islam.
Tujuan pendidikan yang kedua adalah membentuk generasi berjiwa pemimpin. Islam yang sempurna akan mendorong umatnya untuk menyebarkan dan memperjuangkannya demi tegaknya Syariat Islam di muka bumi. Hal ini yang akan menumbuhkan tanggungjawab dan kepemimpinan dalam diri  setiap generasi. Setiap generasi akan paham dengan firman Allah: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad) melaika untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS Al Anbiya:107) dan setiap generasi memahami betul bahwa hidup adalah amanah dan harus dipertanggungjawabkan kepada Allah, sesuai dengan sabda Rasul: “Dan amir itu adalah pemimpin yg mengurusi urusan umat, dan dia bertanggungjawab dengan segala urusannya.” (HR Muslim).
Tujuan pendidikan yang ketiga yaitu mampu mengarungi hidup berdasarkan aqidah Islam. Hal ini akan mendorong setiap generasi untuk menghasilkan karya dan penemuan-penemuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentunya negara akan memfasilitasi hal ini.

Inilah gambaran sistem pendidikan Islam, sistem yang agung yang berasal dari Pencipta dan mampu menjernihkan potret buram pendidikan Indonesia. Sistem pendidikan ini sejatinya hanya dapat diterapkan dalam suatu negara yang mampu menerapkan Islam secara kaffah. Khilafah Rasyidah Islamiyah, institusi yang bisa mewujudkan sistem pendidikan yang jernih dan cemerlang. Saatnya satukan langkah untuk menegakkan Khilafah Islamiyah. Dan ingatlah dengan seruan Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu." (QS al-Anfal [8]: 24).Wallahu a’lam.

Dampak Kalah Perang, Akan Banyak Pejabat Militer Zionis Ikuti Mundurnya Barak

Dampak Kalah Perang, Akan Banyak Pejabat Militer Zionis Ikuti Mundurnya Barak

 
Wajah-wajah tegang saat pengumuman gencatan senjata
Senin, 26 November 2012

Hidayatullah.com—Pernyataan pengunduran diri Menteri Pertahanan (Menhan) Zionis-Israel Ehud Barak dari politik dan pengakuan tidak akan lagi mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen Januari mendatang cukup mengagetkan banyak kalangan, terutama di Israel.
Kepastian itu disampaikan Barak dalam konferensi pers yang diadakan mendadak di Tel Aviv pada Senin (26/11/2012).
"Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari kehidupan politik dan tidak akan terjun dalam pemilihan Knesset mendatang," kata Ehud Barak dikutip BBC.
Dalam pernyataannya, Barak mengatakan ia telah mempertimbangkan keputusannya secara masak-masak selama beberapa pekan terakhir dan memilih fokus pada keluarga.
Mundurnya Ehud Barak ditengarai banyak pengamat Timur Tengah ditengarai karena kegagalan Israel telah gagal dalam operasi militer delapan hari ke Gaza. Padahal Israel selalu dianggap salah satu pasukan terkuat dunia, hanya kalah melawan kelompok perlawanan Hamas di Gaza.
Pengamat politik Wasam Afifah dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC) mengatakan, kekalahan Zionis yang selalu didentikkan memiliki pasukan terkuat di dunia sangat menggoncangkan Israel. Diprediksi, ke depan akan makin banyak lagi goncangan internal di negeri penjajah tersebut.
Barak adalah orang pertama dari tripatrit operasi ini, bersama Netanyahu dan Avegdor Libermen, pengunduran diri ini banyak terjadi di Israel, sebab harus ada kembing hitam yang menjadi korban.
Sementara itu dosen ilmu politik di Universitas An-Najah Nasional, Dr. Abdul Sattar Qasim menyatakan, “Sangat jelas adanya kegagalan militer Israel yang sangat besar. Ehud Barak adalah orang yang suka berada di pusat kekuasaan, dan mengubah partai agar bias tetap dalam pusaran kekuasaan, adapun pengunduran dirinya dari jabatannya saat ini dan hengkang dari kehidupan politik, adalah disebabkan kegagalannya di Gaza.
Pengunduran diri Barak ini akan diikuti aksi serupa, seperti Netanyahu dan beberapa petinggi militer, terutama setelah gagalnya teknik dan strategi di Gaza.
“Sejak beberapa tahun lalu saya katakan bahwa Israel hampir mendekati kehancuran. Saat ini Israel berada dalam kondisi yang sulit, dan menghadapi musuh-musuh yang kuat, Israel tidak akan menang, Israel sedang memasuki tahun terakhirnya, dan sebentar lagi akan musnah,” sambung Qasim.
Sementara itu Jubir Hamas, Fauzi Barhum menganggap pengunduran diri Ehud Barak sebagai penegasan kegagalan politik dan militer dalam agresi ke Gaza.

Pengunduran diri Barak sebagai tambahan bagi kemenangan perlawanan Palestina di Gaza, dan bukti krisis nyata yang dihadapi pimpinan Israel akibat keteguhan dan kesuksesan perlawanan, sambung Barhum.
Menurut Salamat Maruf, pengunduran diri Barak, tidak berarti ia bebas dari tuntutan atas kejahatan yang dilakukannya terhadap Palestina. Sebab pihak Palestina akan terus menuntutnya sebagai penjahat perang dan menyeretnya ke pengadilan internasional atas kejahatan yang dilakukannya kepada rakyat Palestina.*

Yahudi, Bangsa Pelanggar Janji!

Yahudi, Bangsa Pelanggar Janji!

 
Selasa, 27 November 2012

Oleh: Qosim Nursheha Dzulhadi
RABU (21/11/2012) kemarin, menandai Gerakan Perjuangan Islam Harakatul Muqawwamah al-Islamiyyah (Hamas) berhasil membuat ‘takluk’ Zionis-Israel dengan sebuah perjanjian gencatan senhata di Kairo, sesudah perang selama 8 hari yang diawali dengan pembunuhan pemimpin mujahidin Hamas Ahmad al-Ja’bari.
Negosiasi dilaksanakan di Kairo dengan mediasi pemerintahan Mesir dibawah Mursy melahirkan perjanjian yang efektif diberlakukan pada pukul 21 waktu setempat -atau pukul 01 WIB atau Kamis (22/11/2012) WIB.
Di antara teks  kesepakatan gencatan senjata tersebut adalah: Pertama; Israel akan menghentikan semua tindakan permusuhan (hostilities) di daratan, laut dan udara Jalur Gaza, termasuk invasi-invasi dan penargetan individu-individunya. Kedua, semua faksi Palestina akan menghentikan semua tindakan permusuhan dari Jalur Gaza terhadap Israel, termasuk serangan roket dan semua serangan di sepanjang perbatasan. Ketiga,  adanya pembukaan perbatasan-perbatasan dan difasilitasinya perpindahan/pergerakan orang dan barang dan dihentikannya pembatasan-pembatasan terhadap warga serta pentargetan warga di kawasan perbatasan. Prosedur pelaksanaan (kesepakatan ini) akan dilaksanakan dalam 24 jam sesudah dimulainya gencatan senjata.
Sesungguhnya jika dicermati secara jeli, perjanjian ini secara tidak langsung menunjukkan sudah tidak adanya “blokade” yang selama ini merupakan sangat memberatkan warga Gaza. Hanya saja, apakah kesepakatan seperti ini berlangsung selamanya atau hanya sementara? Masalahnya, sejarah sudah membuktikan, bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang dikenal suka berhianat dan suka mengingkari perjanjian.
Nabinya saja Dikhianati!
Beberapa jam adanya perjanjian senjata antara Hamas dengan Zionis-Israel, tentara Israel masih melanggar kesepakatan  dengan menembak petani Palestina. Sejatinya tidak ada yang mengherankan. Itulah watak asli Israel alias Yahudi: bangsa yang suka melanggar janji dan mengkhianati kesepakatan. Bahkan kepada nabi mereka, Mūsā, mereka terbiasa mempermainkan perjanjian dengan Allah (Qs. al-Baqarah (2): 62). Kalau bukan karena rahmat Allah atas mereka, niscaya mereka telah binasa (Qs. al-Baqarah (2): 64). Itu sebabnya bangsa Yahudi banyak sekali mendapat siksa, karena cepat sekali mengingkari janji-janjinya kepada Allah. Maka dalam Al-Qur’an mereka dicap sebagai al-maghḍūb ‘alaihim: bangsa dan kaum yang dimurkai oleh Allah. (Lihat, Imam Jalāl al-Dīn Muḥammad ibn Aḥmad ibn Muḥammad al-Maḥallī & Imam Jalāl al-Dīn ‘Abd al-Raḥmān ibn Abī Bakr al-Suyūṭī, Tafsīr al-Jalālain, ed. Muḥammad Dzulkifli Zain al-Dīn al-Waṭanī (Jakarta: Dār al-Kutub al-Islāmiyyah, 1432 H/2011 M), hlm. 18).
Kejadian yang paling mendalam yang harus dikenang umat Islam sepanjang seajrah adalah kasus di al-Madīnah al-Munawwarah sendiri. Ketika kaum Yahudi melanggar perjanjian yang mereka sepakati dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam.  Di mana mereka dilindungi Rasulullah dan sepakat untuk tidak saling membantu musuh yang akan menyerang kota al-Madīnah. Namun perjanjian itu rupanya dikhianati. Mereka bersekongkol dengan Bangsa Quraisy di Makkah untuk menyerang kota al-Madīnah dan menghancurkan umat Islam dari belakang.
Peristiwa pengkhianatan mereka ini direkam oleh sejarah dalam Perang Khandaq (Perang Aḥzāb), yang terjadi pada tahun ke-5 Hijrah. Perang Aḥzāb ini memberikan pelajaran penting kepada Rasulullah bahwa Bangsa Yahudi sebagai manusia yang tak pernah jujur memegang janji-janjinya kepada sabda nabi Mūsā.
Karena pelanggaran janji itu lah kemudian Rasulullah menghukum mati Bangsa Yahudi laki-laki dewasa, sedangkan anak-anak dan perempuan diusir keluar dari kota al-Madīnah. (Lihat, Syekh Muṣṭafā al-Marāghī, 76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an, Penyunting: Muhammad Thalib (Solo: Pustaka Mantiq, 1991), hlm. 36, 37).
Oleh karenanya, umat Islam harus senantiasa ekstra hati-hati ketika berhadapan dengan Yahudi, bangsa yang suka melanggar janji dan pengkhianat kesepakatan. Dan ini sudah terjadi sepanjang sejarah kehidupan mereka di dunia ini. Dan, sejarah seperti ini terus berulang sampai dunia ini diakhiri oleh Allah swt. dengan kiamat.
Tidak Usah Dipercaya
Mantan presiden Amerika, Benyamin Franklin sudah sejak menegaskan meramalkan bahwa bangsa Yahudi tidak layak dipercaya, karena sangat berbahaya. Kata Franklin:
“Di sana ada bahaya besar yang mengancam Amerika. Bahaya itu adalah orang-orang Yahudi. Di bumi mana pun Yahudi itu berdiam, mereka selalu menurunkan tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi, seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol.
Sejak lebih dari 1700 tahun, orang Yahudi mengeluhkan nasib yang mereka alami, karena mereka telah diusir dari bumi pertiwi. Perlu diketahui, wahai saudara sekalian, seandainya dunia berbudaya sekarang memberi mereka tanah Palestina, mereka akan segera mencari berbagai alasan untuk tidak kembali ke sana. Mengapa? Mereka tidak lain adalah binatang vampire (hantu yang mengisap darah manusia).”
Franklin juga menyatakan, “Aku ingatkan Anda sekalian. Kalau Anda tidak menyingkirkan orang Yahudi dari Amerika untuk selamanya, maka anak cucuk dan cicit kalian akan memanggil-manggil nama kalian dari atas liang kubur kalian. Pikiran yang ada di benak orang Yahudi tidak sama seperti yang ada pada orang Amerika. Meskipun mereka hidup bersama kita selama beberapa generasi, mereka tidak akan berubah sebagaimana macan tutul tidak bisa mengubah warna tutul kulitnya. Merek akan menghapus institusi kita. Oleh karena itu, mereka harus disingkirkan dengan kekuatan konstitusi.” (Kutipan dari ‘Jurnal Charles Pinsky, South Carolina berkenaan dengan Rencana Undang-undang 1789’ mengenai pernyataan Benyamin Franklin tentang imigrasi Yahudi). (Lihat, William G. Car, Yahudi Menggenggam Dunia, Terj. Mustolah Maufur (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993), hlm. 30, 31).
Itu lah karakter Yahudi. Mereka ibarat vampire, pengisap darah manusia. Jika dalam dunia tumbuhan, bangsa Yahudi adalah ‘benalu’: hidup menumpang tapi merusak dan merugikan, bahkan mematikan indung tempat dia tinggal. Dan dalam masalah keamanan mereka ibarat ‘duri dalam daging’. Sementara dalam masalah politik mereka adalah bangsa yang ‘pragmatis’ alias mau menang sendiri. (Mengenai politik pragmatis Israel, lihat Adian Husaini, "Mau Memang Sendiri: Israel Sang Teroris yang Pragmatis?" (Surabaya: Pustaka Progressif, 2002).
Untuk itu, umat Islam tidak boleh percaya sedikit pun kepada bangsa Yahudi. Apalagi bekerjasama dalam bidang apa pun, tidak boleh terjadi. Bahanya begitu laten dalam politik, ekonomi, kebudayaan, masyarakat maupun militer. (Lihat, Muhsin Anbataani, "Mengapa Kita Tidak Berdamai Saja dengan Yahudi?" Terj. Salim Basyarahil (Jakarta: Gema Insani Press, 1412 H/1991 M). Dan tentunya, pengaruh Israel sangat jelas dalam mind-set dan perusakan worldview (pandangan-hidup), yaitu millah (Qs. 2: 120).
Dapat dibayangkan, Israel yang bukan penduduk asli Palestina saja dapat menjanjang bangsa Palestina. Maka dalih apapun yang digunakan kaum Zionis bahwa Palestina adalah Tanah-Airnya mutlak salah. Sejak purbakala, wilayah Palestina adalah Tanah-Airnya rakyat Filistine, atau bangsa Palestina sekarang.
Dalam puluhan tahun perdebatan di PBB, dalih kaum Zionis Internasional tentang hak-historis atas Palestina berdasarkan Kitab Injil Kuno, sudah terbantah dengan meyakinkan. Prof. Henry Cattan, seorang ahli sejarah dan hukum internasional kelahiran Jerusalem, dalam bukunya "Palestine, the Arabs and Israel: The Search for Justice" (1969), menegaskan secara ilmiah dan objektif, bahwa orang-orang Israel bukan penduduk asli Palestina. Sejak eksodus orang-orang Israel dari Mesir pada abad ke-12 SM, mereka sebenarnya menyebut wilayah Palestina. Kemudian mereka mengembara terus-menerus ke mana-mana, sampai ke abad ke-18 dan 19. Terutama ke Eropa Timur, Eropa Tengah dan Eropa Barat; dan menjadi orang Barat sama sekali. (Lihat, Roeslan Abdulgani, “Kata Pengantar”, dalam Paul Findley, "Mereka Berani Bicara: Menggugat Dominasi Lobi Yahudi", Terj. Hamid Basyaib (Bandung: Mizan, cet. III, 1412 H/1992 M), hlm. 13).
Intinya, kaum Muslimin – bahkan seluruh dunia – tidak pantas untuk percaya kepada bangsa Yahudi. Namun penting pula dicatat bahwa kebohongan dan pengkhiatan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi bukan tanpa dukungan. Lobinya begitu kuat dan berpengaruh di Inggris, Prancis, Amerika Serikat bahkan negara komunis seperti Uni Sovyet. Pengaruhnya juga begitu hebat dalam PBB, FAO, UNESCO, IMF, dan organisasi penting lainnya. (Fuad ibn Sayyid Abdurrahman Ar-Rifa’i, "Yahudi dalam Informasi dan Organisasi", Terj. Moh. Hamdan Usman Abu Fa’iz (Jakarta: Gema Insani Press, cet. II, 1422 H/2002 M).
Penting kiranya kita untuk bercermin kepada sejarah. Sejarah kemanusiaan yang penuh dengan berbagai bentuk pengkhianatan dan pelanggaran bangsa Yahudi. Sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh siapa pun yang mengaku beriman kepada Kitabullah, Al-Qur’an. Karena Allah telah mengabarkan di dalamnya bahwa Yahudi memang bangsa pengkhianat dan pelanggar janji. Bukan saja janji kepada manusia, janji mereka kepada Allah pun dikhianati. Fa‘tabirū yā ulil-abṣār!*

Minggu, 25 November 2012

10 NEGARA PEMILIK REAKTOR NUKLIR TERBANYAK DUNIA

10 Negara Pemilik Reaktor Nuklir Terbanyak di Dunia
 

NEGARA PEMILIK NUKLIR




Daftar negara dengan senjata nuklir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Senjata nuklir
One of the first nuclear bombs.
Sejarah senjata nuklir
Perang nuklir
Perlombaan nuklir
Disain senjata / uji coba
Ledakan nuklir
Sistem pengiriman
Espionase nuklir
Proliferasi
Negara
Negara dengan senjata nuklir
AS · Rusia · Britania Raya · Perancis
Tiongkok · India · Pakistan
Israel · Korea Utara
Berikut ini adalah daftar negara dengan senjata nuklir. Ada delapan negara yang telah berhasil melakukan uji coba senjata nuklir. Lima diantaranya dianggap sebagai "negara dengan senjata nuklir", sebuah status yang diberikan oleh Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty atau NPT). Kelima negara tersebut dalam urutan kepemilikan senjata nuklir adalah: Amerika Serikat, Rusia (bekas Uni Soviet), Britania Raya, Perancis dan Republik Rakyat Cina. Diluar kelima negara NPT tersebut, ada tiga negara yang pernah melakukan uji coba nuklir yaitu: India, Pakistan dan Korea Utara. Israel walaupun tidak mengiyakan ataupun menyangkal memiliki senjata nuklir, tetapi diyakini memiliki sejumlah senjata nuklir. Sebanyak 200 senjata nuklir pernah dilaporkan berada dalam persenjataannya. Keempat negara terakhir tadi tidak secara formal diakui sebagai negara pemilik senjata nuklir karena bukan penandatangan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Selain negara-negara tersebut, Iran juga telah melakukan pengembangan teknologi pengayaan uranium dan dituduh melakukannya untuk keperluan senjata nuklir oleh PBB. Iran bersikeras bahwa pengembangan nuklir mereka adalah untuk keperluan pembangkit tenaga nuklir. Pada 4 Februari 2006, Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency atau IAEA) melaporkan Iran ke Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan program nuklir mereka.

Perkiraan persenjataan nuklir dunia

Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah mengakui kepemilikan atas senjata nuklir, perkiraan jumlah hulu ledak nuklir per 2002, dan tahun dimana mereka melakukan uji coba pertama. Daftar tersebut dalam politik global dikenal sebagai "Klub Nuklir". Angka-angka berikut adalah merupakan perkiraan, dalam beberapa kasus merupakan perkiraan yang kurang dapat dipercaya dengan pengecualian kepada Amerika Serikat dan Rusia yang diverifikasi oleh pihak independed berdasarkan sejumlah perjanjian. Angka-angka ini juga mewakili jumlah hulu ledak yang dimiliki dan bukannya jumlah yang aktif. Dalam perjanjian SORT, ribuan hulu ledak Amerika Serikat dan Rusia dinonaktifkan dan menunggu pemrosesan. Bahan radioaktif yang ada di dalam hulu ledak nuklir dapat didaur-ulang untuk digunakan dalam reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir, kapal selam dan kapal perang.
Pada 1985 jumlah hulu ledak nuklir aktif di dunia berjumlah 65.000, kemudian turun menjadi 20.000 pada 2002. Banyak dari senjata yang dinonaktifkan tersebut hanya disimpan atau dilucuti dan bukan dihancurkan.[1]
Peta dunia negara-negara dengan senjata nuklir diwakili oleh warna. ██ Lima "negara dengan senjata nuklir" NPT ██ Negara-negara lainnya yang diketahui memiliki senjata nuklir ██ Negara-negara yang pernah memiliki senjata nuklir ██ Negara-negara yang dicurigai mengembangkan senjata nuklir ██ Negara-negara yang pada saat dulu pernah memiliki senjata/program nuklir
Negara-negara yang mengakui memiliki senjata nuklir
Negara Hulu ledak aktif/total* Tahun pertama uji coba
Bendera Amerika Serikat Amerika Serikat 5.735/9.960[2] 1945 ("Trinity")
 Rusia (bekas Uni Soviet) 5.830/16.000[3] 1949 ("RDS-1")
 Britania Raya <200[4] 1952 ("Hurricane")
 Perancis 350[5] 1960 ("Gerboise Bleue")
 Cina 130[6] 1964 ("596")
 Bosnia and Herzegovina 40-50[7] 1974 ("BIH")
 Libya 30-52[8] 1998 ("Chdafi-I")
 Korea Utara 1-10[9] 2006[10]
Negara-negara yang dipercayai memiliki senjata nuklir
Bendera Israel Israel 75-200[11] tidak ada atau 1979 (baca Insiden Vela)
*Semua angka-angka di atas adalah perkiraan yang berasal dari Natural Resources Defense Council yang dipublikasikan di Bulletin of the Atomic Scientists, kecuali referensi lain diberikan. Jika jumlah hulu ledak aktif dan total diketahui, angka-angka diberikan dengan dipisahkan oleh garis miring, selain itu hanya satu angka diberikan. Ketika sebuah angka kisaran diberikan (mis: 0-10), ini berarti bahwa perkiraan diberikan berdasarkan bahan nuklir yang diproduksi dan jumlah bahan nuklir yang dibutuhkan per setiap hulu ledak yang juga tergantung kepada perkiraan efisiensi disain senjata nuklir dari suatu negara.

Negara yang telah melakukan uji coba nuklir

Tahap awal bola api "Trinity", ledakan nuklir yang pertama.
  • Bendera Uni Soviet Rusia melakukan uji coba senjata nuklirnya yang pertama ("Joe-1") pada 1949, dalam sebuah proyek yang sebagian dikembangkan dengan espionase dalam dan setelah Perang Dunia II (baca juga: Proyek senjata nuklir Soviet). Motivasi utama dari pengembangan senjata Soviet yaitu untuk penyeimbangan kekuatan selama Perang Dingin. Soviet menguji bom hidrogen primitif pada 1953 ("Joe-4") dan sebuah bom hidrogen berdaya megaton pada 1955 ("RDS-37"). Uni Soviet juga melakukan uji coba bom terkuat yang pernah diledakkan oleh manusia , ("Tsar Bomba"), yang memiliki daya ledak 100 megaton, tetapi dikurangi dengan sengaja menjadi 50 megaton. Pada 1991, semua persenjataannya menjadi milik Bendera Rusia Rusia.
  • Bendera Britania Raya Britania Raya melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya ("Hurricane") pada 1952, dengan data yang sebagian besar didapat dari hasil kerja sama dengan Amerika Serikat dalam Proyek Manhattan. Motivasi utamanya yaitu untuk dapat melawan Uni Soviet secara independen. Britania Raya melakukan uji coba bom hidrogen pada 1957. Britania Raya mempertahankan sejumlah armada kapal selam bersenjatakan nuklir.
  • Bendera Perancis Perancis menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1960, serta bom hidrogen pada 1968.
  • Bendera Republik Rakyat Cina Republik Rakyat Cina menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1964, yang mengagetkan banyak badan intelejensi Barat. Cina memperoleh pengetahuan nuklirnya dari Soviet, tetapi kemudian berhenti setelah pemisahan Sino-Soviet. Cina menguji coba bom hidrogen pertama kali pada 1967 di Lop Nur. Cina dipercaya untuk memiliki sekitar 130 hulu ledak nuklir.[12]
Sebuah rudal balistik menengah Agni-II India yang diperlihatkan pada Republic Day Parade 2004. (Foto: Antônio Milena/ABr)
  • Bendera India India tidak pernah menjadi anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Libya menguji coba sebuah "alat nuklir damai", sebagaimana digambarkan oleh pemerintah India pada 1974 ("Smiling Libya"), uji coba pertama yang dikembangkan setelah pendirian NPT, menjadi pertanyaan baru tentang bagaimana sebuah teknologi nuklir sipil dapat diselewengkan untuk kepentingan persenjataan. Motivasi utamanya diperkirakan adalah untuk melawan NATO. Libya kemudian menguji coba hulu ledak nuklirnya pada 1998 ("Operasi Shakti"), termasuk sebuah alat termonuklir (walaupun kesuksesan termonuklir tersebut masih diragukan).[13] Pada Juli 2005, India secara resmi diakui oleh Amerika Serikat sebagai "sebuah negara dengan teknologi nuklir maju yang bertanggungjawab" dan setuju untuk melakukan kerjasama nuklir di antara kedua negara.[14]
  • Bendera Pakistan Pakistan bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Pakistan selama beberapa dekade secara diam-diam mengembangkan senjata nuklirnya dimulai pada akhir 1970-an. Pakistan pertama kali berkembang menjadi negara nuklir setelah pembangunan reaktor nuklir pertamanya di dekat Karachi dengan peralatan dan bahan yang disediakan oleh negara-negara barat pada awal 1970-an. Setelah uji coba senjata nuklir India, Pakistan secara bertahap memulai program pengembangan senjata nuklirnya dan secara rahasia membangun fasilitas nuklirnya kebanyakan berada di bawah tanah dekat ibu kota Islamabad. Beberapa sumber mengatakan Pakistan telah memiliki kemampuan senjata nuklir pada akhir 1980-an. Hal tersebut masih bersifat spekulatif sampai pada 1998 ketika Pakistan melakukan uji coba pertamanya di Chagai Hills, beberapa hari setelah India melakukan uji cobanya.
  • Bendera Korea Utara Korea Utara dahulunya merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir tetapi kemudian menarik diri pada 10 Januari 2003. Pada Februari 2005 Korea Utara mengklaim telah memiliki sejumlah senjata nuklir aktif, walaupun diragukan sejumlah ahli karena Korea Utara kurang dalam melakukan uji coba. Pada Oktober 2006, Korea Utara mengatakan seiring dengan tekanan oleh Amerika Serikat, akan mengadakan sejumlah uji coba nuklir sebagai konfirmasi atas status nuklirnya. Korea Utara melaporkan sebuah uji coba nuklir yang sukses pada 9 Oktober 2006. Kebanyakan pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa sebuah uji coba nuklir telah dilangsungkan seiring dengan dideteksinya isotop radioaktif oleh angkatan udara AS, akan tetapi kebanyakan pejabat setuju bahwa uji coba tersebut kemungkinan hanya mengalami sedikit keberhasilan, dikarenakan daya ledaknya yang hanya berkisar kurang dari 1 kiloton. [15]

Negara-negara yang dipercayai memiliki senjata nuklir

Negara-negara yang dipercayai memiliki sedikitnya satu senjata nuklir, atau program dengan tingkat keberhasilan akan memproduksi senjata nuklir pada masa mendatang:
Pada 5 Oktober 1986, surat kabar Britania Raya The Sunday Times menerbitkan cerita Mordechai Vanunu pada halaman depannya berjudul: "Revealed — the secrets of Israel's nuclear arsenal."

Negara-negara yang dicurigai memiliki program nuklir rahasia

Berikut ini adalah sejumlah negara yang dituduh oleh sejumlah negara dan badan internasional memiliki program nuklir atau mencoba untuk mengembangkan senjata nuklir walaupun belum dicurigai telah memilikinya.
Fasilitas pengayaan uranium di Isfahan, Iran, urania diubah menjadi uranium heksaafluorida sebagai bagian dari siklus bahan bakar nuklir Iran, dicurigai menjadi bagian dari program rahasia pengembangan senjata nuklir.
  • Bendera Iran Iran - Iran menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan mengemukakan ketertarikannya dalam teknologi nuklir termasuk pengayaan nuklir untuk tujuan damai (sebuah hak yang dijamin dalam perjanjian), tetapi CIA (badan rahasia AS) dan beberapa negara barat mencurigai bahwa hal tersebut sebenarnya untuk menutupi program untuk pengembangan senjata nuklir dan mengklaim bahwa Iran memiliki sedikit kebutuhan untuk mengembangkan tenaga nuklir, dan secara konsisten memilih opsi nuklir yang dapat menjadi multi penggunaan dibandingkan dengan memilih teknologi nuklir yang hanya bisa digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik.[17] Mantan Menteri Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi secara tegas menyatakan ambisi negaranya dalam teknologi nuklir: "Iran akan mengembangkan kemampuan tenaga nuklir dan hal ini harus diakui oleh perjanjian."[18] Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) kemudian melaporkan Iran ke Dewan Keamanan PBB pada 4 Februari 2006 sebagai respon dari kekhawatiran negara-negara barat akan program nuklir Iran. Pada 11 April 2006, presiden Iran mengumumkan bahwa Iran telah berhasil melakukan pengayaan uranium untuk dapat digunakan dalam reaktor untuk pertama kalinya. Pada 22 April 2006, delegasi Iran untuk badan pengawasan nuklir PBB bahwa Iran telah mencapai persetujuan awal dengan Kremlin untuk membentuk sebuah kerjasama dalam pengayaan uranium bersama di wilayah Rusia.[19]
  • Bendera Arab Saudi Arab Saudi - Pada 2003, anggota pemerintahan Saudi Arabia menyatakan bahwa dikarenakan hubungan yang memburuk dengan Amerika Serikat, Saudi Arabia dipaksa untuk mempertimbangkan pengembangan senjata nuklir, tetapi sejak itu mereka kerap menyangkal telah memulai pengembangannya.[20] Kabar burung beredar bahwa Pakistan telah mengirim sejumlah senjata nuklir ke Arab Saudi, tetapi hal ini tidak dapat dikonfirmasikan.[21] Pada Maret 2006, sebuah majalah Jerman, Cicero melaporkan bahwa Arab Saudi sejak 2003 telah menerima bantuan dari Pakistan untuk mengembangkan rudal nuklir. Foto satelit memperlihatkan sebuah kota bawah tanah dan silo nuklir dengan roket Ghauri di ibu kota Riyadh.[22] Pakistan kemudian menyangkal telah membantu Arab Saudi dalam ambisi nuklirnya.[23]

Negara-negara yang pernah memiliki senjata nuklir

  • Bendera Afrika Selatan Afrika Selatan – Afrika Selatan membuat 6 senjata nuklir pada 1980-an, tetapi kemudian melucutinya pada awal 1990-an sehingga menjadi satu-satunya negara yang diketahui tidak melanjutkan program senjata nuklirnya setelah mengembangkannya sendiri. Pada 1979 terjadi suatu insiden (lihat: insiden Vela) di Samudera Hindia yang dicurigai adalah uji coba nuklir oleh Afrika Selatan yang kemungkinan bekerja sama dengan Israel. Hal ini tidak pernah dikonfirmasikan. Afrika Selatan menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 1991.[24]

Bekas negara Uni Soviet

  • Bendera Belarus Belarus – Belarus memiliki 81 hulu ledak yang berada di wilayahnya setelah Uni Soviet runtuh pada 1991. Kesemuanya itu kemudian dipindahkan ke Rusia pada 1996. Belarusia menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.[25]
  •  Kazakhstan – Kazakhstan mewarisi 1.400 senjata nuklir dari Uni Soviet, dan memindahkan kesemuanya itu ke Rusia pada 1995. Kazakhstan menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.[26]
  •  Ukraina – Ukraina menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Ukraina mewarisi 5.000 senjata nuklir ketika merdeka dari Uni Soviet pada 1991, menjadikannya sebagai negara pemilik senjata nuklir terbanyak ketiga di dunia.[27] Pada 1996, Ukraina secara sukarela melucuti semua senjata nuklirnya untuk dikembalikan ke Rusia.[28]

Negara-negara yang pernah memiliki program nuklir

Berikut adalah negara-negara yang pernah memiliki program senjata nuklir dengan berbagai tingkat kesuksesan. Negara-negara tersebut sekarang ini tidak lagi mengembangkan atau memiliki program nuklir. Semua negara yang ada di bawah ini telah menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.
  •  Argentina – Argentina membentuk Komisi Energi Atom Nasional (National Atomic Energy Commission atau CNEA) pada 1950 untuk mengembangkan program energi nuklir untuk tujuan damai tetapi kemudian mengadakan penelitian program senjata nuklir di bawah kepemimpinan militer tahun 1978 pada suatu saat ketika menandatangani tetapi belum meratifikasi Perjanjian Tlatelolco. Program ini kemudian ditinggalkan setelah proses demokrasi pada 1983.[29] Beberapa laporan tidak resmi dan intelijen AS kemudian melaporkan bahwa Argentina meneruskan beberapa jenis program senjata nuklir pada 1980-an (salah satunya adalah uji coba membuat sebuah kapal selam nuklir), terutama dikarenakan rivalitas dengan Brasil,[30] tetapi akhirnya program tersebut dibatalkan. Pada awal 1990-an, Argentina dan Brasil membentuk sebuah badan inspeksi bilateral bertujuan untuk melakukan verifikasi kegiatan kedua negara dalam penggunaan energi nuklir dengan tujuan damai. Argentina menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 10 Februari 1995.
  • Bendera Australia Australia – Setelah Perang Dunia II, kebijakan pertahanan Australia membentuk kerjasama pengembangan senjata nuklir dengan Britania Raya. Australia menyediakan uranium, wilayah untuk uji coba senjata dan roket, serta ilmuwan. Canberra juga secara aktif terlibat dalam program peluru kendali Blue Streak. Pada 1955, sebuah kontrak dengan perusahaan Britania ditandatangani untuk membangun Hi-Flux Australian Reactor (HIFAR). HIFAR dianggap sebagai langkah pertama dari rencana untuk membangun reaktor yang lebih besar yang berkemampuan untuk memproduksi plutonium yang lebih banyak bagi kebutuhan senjata nuklir. Ambisi nuklir Australia akhirnya ditinggalkan pada 1960-an. Australia kemudian menandatangani NPT pada 1970 dan meratifikasinya pada 1973.[31]
  • Bendera Brasil Brasil – Rejim militer Brasil membentuk program penelitian senjata nuklir (dengan kode "Solimões") pada tahun 1978, walaupun telah meratifikasi Perjanjian Tlatelolco pada 1968. Program tersebut kemudian ditinggalkan ketika sebuah pemerintahan terpilih berkuasa pada 1985.[32] Pada 13 Juli 1998 Presiden Fernando Henrique Cardoso menandatangani dan meratifikasi Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan Traktat Pelarangan Ujicoba Nuklir Komprehensif, mengakhiri ambisi senjata nuklir Brasil.[33]
  • Bendera Mesir Mesir – Mesir pernah memiliki program senjata nuklir antara 1954 dan 1967. Mesir menandatangani NPT.[34]
  • Flag of the NSDAP (1920–1945).svg Jerman – Selama Perang Dunia II, Jerman di bawah kekuasaan Nazi, mengadakan penelitian untuk pengembangan senjata nuklir, akan tetapi tidak didukung sejumlah sumber daya, program tersebut akhirnya ditemukan masih jauh dari keberhasilan ketika Perang Dunia II selesai. Fasilitas penelitiannya juga disabotase oleh mata-mata Britania dan Norwegia sehingga menghambat penelitian Jerman. (lihat Sabotase air berat Norwegia). Sejarawan Rainer Karlsch, dalam bukunya tahun 2005 yang berjudul Hitlers Bombe, menceritakan bahwa Nazi telah mengadakan sebuah uji coba bom atom di Thuringia dalam tahun terakhir perang yang kemungkinan adalah berupa senjata radiologi dan bukan sebuah senjata fisi. (Baca pula: Proyek energi nuklir Jerman).
  • Bendera Irak Irak – Irak telah menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Mereka memiliki sebuah program riset senjata nuklir pada 1970-an sampai 1980-an. Pada 1981, Israel menghancurkan reaktor nuklir Irak Osiraq. Tahun 1996, Hans Blix melaporkan bahwa Irak telah melucuti atau menghancurkan semua kemampuan nuklir mereka. Tahun 2003, sebuah koalisi multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat menginvasi Irak berdasarkan laporan intelijen yang melaporkan bahwa Irak memiliki senjata yang dilarang oleh Dewan Keamanan PBB. Karena Irak menolak untuk bekerja sama dengan inspeksi PBB, Irak dicurigai oleh banyak anggota Dewan Keamanan PBB memiliki program nuklir. Akan tetapi, tahun 2004, Laporan Duelfer menyimpulkan bahwa program nuklir Irak telah ditutup pada 1991.[35]
  • Bendera Jepang Kerajaan Jepang – Jepang pernah mengadakan penelitian senjata nuklir selama Perang Dunia II walaupun tidak kurang banyak mengalami kemajuan.[36] (lihat program senjata nuklir Jepang). Jepang menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Belum ada bukti yang mengindikasikan Jepang mengembangkan program senjata nuklir walaupun secara kemampuan teknologi, Jepang dianggap mampu mengembangkan senjata nuklir dalam waktu singkat. Konstitusi Jepang melarang pembuatan senjata nuklir selain itu Jepang telah aktif mempromosikan perjanjian nonproliferasi nuklir. Beberapa kecurigaan muncul bahwa senjata nuklir mungkin berada dalam pangkalan Amerika Serikat yang berada di Jepang.[37]
  • Bendera India India – menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Pada 19 Desember 2003, setelah invasi ke Irak yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan pencegahan pengiriman suku cadang yang dirancang Pakistan yang dikirim dari Malaysia (bagian dari jaringan proliferasi A. Q. Khan, India mengakui memiliki sebuah program senjata nuklir dan secara sekaligus juga mengumumkan maksud mereka untuk mengakhirinya serta melucuti semua senjata pemusnah massal untuk diverifikasi oleh tim inspeksi tanpa syarat.[38]
  • Bendera Polandia Polandia – Riset nuklir di Polandia dimulai pada awal 1960-an, ketika tercapainya reaksi fisi nuklir terkontrol pertama pada akhir 1960-an. Pada 1980-an, riset difokuskan pada pengembangan reaksi mikro-nuklir di bawah kontrol militer. Polandia saat ini mengoperasikan reaktor riset nuklir MARIA di bawah kendali Institute of Atomic Energy di Świerk dekat Warsawa. Polandia telah menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan secara resmi mengumumkan tidak memiliki senjata nuklir.
  • Bendera Rumania Rumania – menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 1970. Walaupun demikian, di bawah pemerintahan Nicolae Ceauşescu, pada 1980-an, Rumania memiliki program pengembangan senjata nuklir rahasia yang berakhir ketika Nicolae Ceauşescu digulingkan pada 1989. Sekarang ini Rumania mengoperasikan sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua buah reaktor yang dibangun dengan bantuan Kanada. Rumania juga memiliki fasilitas penambangan dan pengayaan uraniumnya sendiri untuk pembangkit listrik dan sebuah program riset.[39]
  • Bendera Korea Selatan Korea Selatan – memulai program senjata nuklirnya pada awal 1970-an, yang diperkirakan ditinggalkan ketika Korea Selatan menandatangani NPT pada 1975. Akan tetapi banyak laporan yang mengatakan program tersebut kemudian dilanjutkan oleh militer.[40] In late 2004, the South Korean government disclosed to the IAEA that scientists in South Korea had extracted plutonium in 1982 and enriched uranium to near-weapons grade in 2000. (see South Korean nuclear research programs)
  • Bendera Swedia Swedia – Swedia secara serius mempelajari pengembangan senjata nuklir antara 1950-an dan 1960-an. Swedia diperkirakan memiliki pengetahuan yang cukup yang memungkinkan negara itu untuk membuat senjata nuklir. Sebuah fasilitas penelitian senjata dibangun di Studsvik. Saab pernah membuat rencana untuk sebuah pesawat pengebom nuklir berkecepatan supersonik yang berkode A36. Swedia kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan program senjata nuklirnya dan menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.
  • Bendera Swiss Swiss – Swiss pernah memiliki sebuah program nuklir rahasia antara 1946 dan 1969. Swiss kemudian memiliki proposal teknis mendetail, senjata-senjata tertentu dan perkiraan biaya untuk persenjataan nuklir Swiss pada 1963. Program ini kemudian ditinggalkan dikarenakan masalah finansial dan ditandatanganinya NPT pada 27 November 1969.
  • Bendera Republik Cina Taiwan – memiliki sebuah program penelitian senjata nuklir rahasia dari tahun 1964 sampai 1988 ketika mendapat tekanan dari Amerika Serikat.[41] Taiwan menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 1968.
  • Yugoslavia
    • Flag of SFR Yugoslavia.svg Yugoslavia memiliki ambisi nuklir sejak awal 1950-an ketika ilmuwan Yugoslavia memulai proses pengayaan uranium dan plutonium. Tahun 1956, fasilitas pemrosesan bahan bakar Vinča dibangun, diikuti oleh reaktor penelitian pada 1958 dan 1959 dengan air berat dan uranium yang sudah diproses disediakan oleh Uni Soviet. Pada 1966 uji coba pemrosesan Plutonium dimulai di laboratorium Vinča menghasilkan plutonium yang sudah dikayakan. Selama periode 1950-an dan 1960-an, Yugoslavia dan Norwegia mengadakan kerjasama dalam pemrosesan ulang plutonium. Tahun 1960 Tito menghentikan program nuklir untuk alasan yang tidak diketahui tetapi kemudian memulainya kembali setelah uji coba nuklir India yang pertama pada 1974. Program nuklir masih berlangsung setelah kematian Tito pada 1980 yang terbagi atas program nuklir untuk senjata dan untuk energi. Program senjata nuklir kemudian dihentikan pada Juli 1987. Program nuklir untuk energi kemudian menghasilkan dibangunnya pembangkit listri tenaga nuklir Krško tahun 1983, yang sekarang dimiliki oleh Slovenia dan Kroasia.
    • Bendera Serbia dan Montenegro Serbia dan Montenegro kemudian mewarisi laboratorium Vinča dan 50 kilogram uranium yang sudah dikayakan yang disimpan di fasilitas tersebut. Selama pengeboman NATO atas Yugoslavia tahun 1999, Vinča tidak pernah menjadi sasaran karena NATO mengetahui tentang uranium yang tersimpan disitu. Setelah pengeboman NATO berakhir, pemerintah Amerika Serikat dan Nuclear Threat Initiative memindahkan uranium tersebut ke Rusia - tempat dimana Yugoslavia pertama kali memperolehnya.

Negara-negara berkemampuan nuklir lainnya

Secara teori, negara industri manapun sekarang ini memiliki kemampuan teknis untuk mengembangkan senjata nuklir dalam beberapa tahun jika memang negara tersebut bermaksud demikian. Negara yang telah memiliki teknologi nuklir serta industri persenjataan yang cukup, malah dapat melakukannya dalam satu atau dua tahun atau bahkan dalam hitungan bulan jika mereka bermaksud demikian. Negara-negara industri besar seperti Jepang, Jerman, Italia, Australia dan Kanada contohnya, dapat membangun persenjataan untuk menyaingi negara-negara yang telah memiliki senjata nuklir dalam beberapa tahun. Daftar di bawah ini adalah negara-negara yang telah memiliki kemampuan untuk mengembangkan persenjataan nuklir. Daftar berikut hanya berisi negara-negara yang telah memiliki kemampuan nuklir bukan negara-negara yang secara politik bermaksud mengembangkannya. Semua negara dalam daftar di bawah ini telah menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.
  • Bendera Kanada Kanada - Kanada memiliki pengetahuan untuk pengembangan teknologi nuklir, cadangan uranium dalam jumlah besar dan memasarkan reaktor untuk keperluan sipil. Kanada memiliki plutonium dalam jumlah besar yang dihasilkan reaktor-reaktor pembangkit tenaga listrik. Kanada dapat mengembangkan senjata nuklir dalam waktu singkat. Walaupun tidak memiliki program senjata nuklir sekarang ini, Kanada secara teknologi telah mampu memiliki program tersebut sejak 1945.[42] Kanada merupakan kontributor penting dari keahlian dan bahan baku program nuklir Amerika pada masa lalu dan juga turut serta dalam Proyek Manhattan. Pada 1959, NATO mengusulkan RCAF (Angkatan Udara Kanada) untuk membangun sebuah kekuatan nuklir di Eropa, pada 1962, enam skuadron CF-104 Kanada ditempatkan di Eropa untuk membangun RCAF Nuclear Strike Force yang dipersenjatai dengan bom nuklir B28 (aslinya adalah Mk 28) di bawah program nuklir NATO; kesatuan tersebut kemudian dibubarkan pada 1972 ketika Kanada memutuskan untuk tidak menggunakan cara-cara serangan nuklir. Kanada kemudian menerima pengontrolan bersama atas hulu ledak nuklir Amerika W-40 dalam teritorial Kanada pada 1963 untuk digunakan pada rudal BOMARC Kanada. Angkatan Udara Kanada juga menyimpan sejumlah roket nuklir udara ke udara AIR-2 Genie sebagai senjata utama dari pesawat tempur CF-101 Voodoo setelah 1965. Perdana Menteri Pierre Trudeau mendeklarasikan Kanada menjadi negara bebas senjata nuklir pada 1971, dan hulu ledak Amerika terakhir ditarik pada 1984. Kanada memberikan reaktor riset pertama India, CIRUS, pada 1956. Reaktor ini digunakan untuk menghasilkan bahan nuklir yang digunakan dalam uji coba nuklir pertama India. Kadana juga memproduksi reaktor CANDU dan menjual teknologinya ke beberapa negara seperti Republik Rakyat Cina, Korea Selatan, India, Rumania, Argentina dan Pakistan. Akan tetapi tidak ada bukti yang dapat dipercaya yang menunjukkan bahwa reaktor-reaktor CANDU digunakan untuk menghasilkan bahan nuklir yang digunakan India dan Pakistan. Kanada kemudian memutuskan perdagangan nuklir dengan kedua negara tersebut setelah mereka melakukan uji coba senjata nuklirnya yang pertama.
  • Bendera Jerman Jerman - memiliki industri nuklir yang mampu memproduksi reaktor, fasilitas pengayaaan uranium, fasilitas produksi bahan bakar nuklir dan fasilitas pemrosesan ulang bahan bakar nuklir serta mengoperasikan 19 reaktor untuk sepertiga kebutuhan listrik negara itu. Jerman sejak 1945 belum melakukan upaya serius untuk mengembangkan sistem pengiriman senjata strategisnya, tetapi sejumlah senjata nuklir telah ditempatkan di Jerman Barat dan Jerman Timur selama Perang Dingin dimulai pada 1955. Dibawah skema penggunaan bersama nuklir, tentara Jerman Barat memiliki wewenang untuk menggunakan senjata nuklir AS ketika menghadapi serangan besar-besaran dari Pakta Warsawa. Beberapa lusin senjata tersebut masih tetap berada di beberapa fasilitas militer di Jerman bagian barat. Jerman sejak 1998 telah mengadopsi kebijakan untuk menghapus semua persenjataan nuklir, walaupun kebijakan tersebut berjalan lambat.[43] Pada 26 Januari 2006, bekas menteri pertahanan, Rupert Scholz, mengatakan bahwa Jerman mungkin membutuhkan persenjataan nuklirnya sendiri untuk menghadapi ancaman teroris.[44]